=====>
PENDAHULUAN
BAB 1
MENGENAL ILMU NAHWU & ILMU SHOROF
>>> Kenapa Kita Harus Belajar Ilmu
Nahwu & Shorof ?
Ketika seseorang ingin menguasai bahasa
Arab, maka dia harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu Shorof terlebih dahulu.
Lho, kenapa bisa begitu? Kenapa kita harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu
Shorof dulu kalau ingin menguasai bahasa Arab?
Berikut ini penjelasannya.
>>> Tujuan Belajar Bahasa
Ketika seseorang belajar sebuah bahasa
(bahasa apapun, tidak hanya bahasa Arab), maka tentunya yang dia inginkan
adalah agar bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa itu. Baik
komunikasi lewat lisan maupun tulisan.
Nah, begitupun dengan bahasa Arab. Tujuan
seseorang belajar bahasa Arab tentu saja adalah agar dia bisa berkomunikasi
dengan baik menggunakan bahasa Arab. Dan komunikasi itu bisa dilakukan lewat
lisan ataupun lewat tulisan.
Sekarang saya ingin bertanya kepada Anda
semua. Saat berkomunikasi, apa yang disampaikan seseorang kepada orang lain?
Atau apa yang diterima seseorang dari orang lain?
Jawabannya tentu saja adalah “KALIMAT”.
Bisa satu kalimat, dua kalimat, atau beribu-ribu kalimat. Dan kalimat itu bisa
disampaikan lewat lisan maupun lewat tulisan.
Nah, dalam bahasa Arab, jika kita ingin
bisa menyusun sebuah kalimat sempurna yang dimengerti oleh orang lain, maka
kita harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu Shorof terlebih dahulu. Oleh karena
itulah, kedua ilmu ini harus dipelajari terlebih dahulu bagi orang yang ingin
menguasai bahasa Arab. Tanpa menguasai kedua ilmu ini, seseorang tidak akan
mungkin bisa membuat kalimat dengan baik dan benar.
Lalu, apa yang dimaksud dengan ilmu Nahwu
dan ilmu Shorof?
>>> Mengenal Ilmu Shorof
Terlebih dahulu saya akan jelaskan tentang
ilmu Shorof. Apa itu ilmu Shorof?
Ilmu Shorof adalah ilmu tentang cara
mengubah sebuah kata menjadi berbagai macam bentuk (pola) yang berbeda-beda
maknanya.
Misalnya dari dalam kamus kita ambil kata “نَصَرَ” (Menolong), “ضَرَبَ” (Memukul), dan “قَتَلَ” (Membunuh). Kemudian, dengan
berbekal ilmu Shorof, ketiga kata ini bisa kita ubah menjadi kata-kata berikut:
مَنْصُوْرٌ
|
نَاصِرٌ
|
اُنْصُرْ
|
يَنْصُرُ
|
Yang ditolong
|
Yang menolong
|
Tolonglah!
|
Sedang menolong
|
مَضْرُوْبٌ
|
ضَارِبٌ
|
اِضْرِبْ
|
يَضْرِبُ
|
Yang dipukul
|
Yang memukul
|
Pukullah!
|
Sedang memukul
|
مَقْتُوْلٌ
|
قَاتِلٌ
|
اُقْتُلْ
|
يَقْتُلُ
|
Yang dibunuh
|
Yang membunuh
|
Bunuhlah!
|
Sedang membunuh
|
Kita juga bisa ubah menjadi kata-kata
berikut:
نَصَرْتُمْ
|
نَصَرْتَ
|
نَصَرْنَا
|
نَصَرْتُ
|
Kalian telah meolong
|
Kamu telah menolong
|
Kami telah menolong
|
Saya telah menolong
|
Atau dengan kata lain, ilmu Shorof
adalah ilmu tentang cara memproduksi kata. Dengan ilmu Shorof, kita
bisa memproduksi berbagai macam bentuk kata dengan berbagai macam makna yang
kita inginkan. Nah kemudian, dari berbagai macam kata yang kita produksi itu,
kita akan menyusunnya menjadi sebuh kalimat. Dan untuk menyusunnya menjadi
sebuah kalimat kita harus belajar ilmu Nahwu terlebih dahulu.
PENTING !!!
|
Dan penting
untuk kita ketahui, bahwa dengan ilmu Shorof kita bisa mengetahui harokat
sebuah kata secara lengkap dari awal hingga akhir, sehingga sebuah kata
bisa dibaca atau diucapkan. Mohon ingat ini baik-baik !!!
|
>>> Mengenal Ilmu Nahwu
Ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari 3
hal:
·
Menyusun kata menjadi kalimat.
Ada RUMUS KHUSUS untuk bisa menyusun kata
menjadi kalimat.
·
Menentukan kedudukan kata dalam kalimat.
·
Menentukan harokat akhir sebuah kata.
Perlu kita ketahui bersama bahwa sebuah
kata jika sudah dimasukkan ke dalam sebuah kalimat akan berubah harokat
akhirnya sesuai dengan kedudukan katanya.
Perhatikan baik-baik contoh berikut:
Orang yang ditolong telah memukul orang yang membunuh
|
ضَرَبَ مَنْصُوْرٌ قَاتِلًا
|
Orang yang membunuh telah memukul orang yang ditolong
|
ضَرَبَ قَاتِلٌ مَنْصُوْرًا
|
Lihatlah! Kata “مَنْصُوْرٌ” dan “قَاتِلٌ” berubah harokat akhir katanya
sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat. Kata “مَنْصُوْرٌ” dan “قَاتِلٌ” berharokat akhir dhommah saat
berkedudukan sebagai SUBJEK, dan berharokat akhir FATHAH saat berkedudukan
sebagai OBJEK.
Jadi, dengan belajar ilmu Nahwu disamping
kita bisa menyusun kata menjadi kalimat, kita juga bisa menentukkan kedudukan
kata dalam kalimat agar kita bisa menentukan harokat akhir katanya dengan tepat
sesuai dengan kedudukannya.
PENTING !!!
|
Perlu diketahui bahwa kedudukan kata dalam kalimat itu ada banyak,
tidak hanya SUBJEK dan OBJEK. Tapi ada juga, seperti: MUBTADA, KHOBAR, MUDHOF
ILAIH, DLL. Insya Allah kita akan mempelajarinya secara bertahap dalam ilmu
Nahwu.
|
>>> Hubungan Ilmu Nahwu &
Shorof
Dari penjelasan di atas, kita bisa
mengetahui betapa eratnya hubungan antara ilmu Nahwu dan ilmu Shorof. Bahkan
keduanya tidak bisa dipisahkan.
Ilmu Shorof ibarat ilmu tentang cara
membuat material bangunan. Sedangkan ilmu Nahwu ibarat ilmu tentang cara
menyusun material menjadi sebuah bangunan. Tentu akan tidak mungkin kita
bisa menyusun sebuah rumah tanpa adanya material. Dan tidak akan mungkin juga
kita bisa menyusun material menjadi sebuah bangunan jika kita tidak tahu
bagaimana cara menyusunnya. BETUL ?!
>>> Kesimpulan
Jadi, kesimpulannya adalah:
KENAPA KITA BELAJAR ILMU SHOROF?
Agar kita bisa mengubah sebuah kata menjadi
berbagai macam bentuk yang memiliki makna berbeda-beda sesuai yang kita
inginkan.
KENAPA KITA BELAJAR ILMU NAHWU ?
Agar kita bisa menyusun kata-kata menjadi
kalimat sempurna. Kemudian juga, agar kita bisa menentukan kedudukan sebuah
kata dalam kalimat.
Lho, memangnya untuk apa kita mengetahui kedudukan sebuah kata dalam
kalimat?
Agar kita bisa menentukan harokat akhir
sebuah kata. Sebab, harokat akhir sebuah kata bisa berubah-ubah sesuai
kedudukannya dalam kalimat.
Demikianlah penjelasan singkat tentang ilmu
Nahwu dan Shorof yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam.
LATIHAN:
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu nahwu? Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu shorof? Jelaskan!
======================>
Sumber:
Buku "Panduan Belajar Bahasa Arab untuk Orang Awam" hal. 6-9 (Dapatkan bukunya DI SINI)
-----oOo-----
MASIH ADA YANG BELUM JELAS ?
Silakan ajukan PERTANYAAN lewat kolom KOMENTAR yang ada di bawah ini...
الحمد الله
BalasHapuslanjutkan ustadz..ana Insyaa Alloh Ta'ala nyimak terus..bukunya ana sdh punya
-Abu Nazwa-
Syukran jazakallaah ustadz ilmunya..ana izin share ya
BalasHapus